Labels

Rabu, 21 Oktober 2020

Inilah Teks Resolusi Jihad NU yang Disiarkan Surat Kabar Pada 1945

Berikut ini adalah isi Resolusi Jihad NU yang dimuat harian Kedaulatan Rakyat edisi Jum’at Legi, 26 Oktober 1945 sebagaimana disitir di atas –yang aslinya ditulis menggunakan ejaan lama. Untuk mempermudah para pembaca, salinannya di bawah ini disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

RESOLUSI NAHDLATUL ULAMA
Seluruh Jawa/Madura

Bismillahirrahmanirrahim

Resolusi:

Rapat besar wakil-wakil daerah (Konsul-konsul) Perhimpunan Nahdlatul Ulama Seluruh Jawa dan Madura pada tanggal 21–22 Oktober 1945 di Surabaya.

Mendengar:

Bahwa di tiap-tiap daerah di seluruh Jawa-Madura ternyata betapa besarnya hasrat ummat Islam dan alim ulama di tempatnya masing-masing untuk mempertahankan dan menegakkan AGAMA, KEDAULATAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MERDEKA.

Menimbang:

a.Bahwa untuk mempertahankan dan menegakkan Negara Republik Indonesia menurut hukum AGAMA ISLAM, termasuk sebagai suatu kewajiban bagi tiap-tiap orang Islam

b.Bahwa di Indonesia ini warga negaranya adalah sebagian besar terdiri dari ummat Islam.

Mengingat:

a.Bahwa oleh pihak Belanda (NICA) dan Jepang yang datang dan berada di sini telah banyak sekali dijalankan banyak kejahatan dan kekejaman yang mengganggu ketenteraman umum.

b.Bahwa semua yang dilakukan oleh semua mereka itu dengan maksud melanggar kedaulatan Republik Indonesia dan agama, dan ingin kembali menjajah di sini, maka di beberapa tempat telah terjadi pertempuran yang mengorbankan beberapa banyak jiwa manusia.

c.Bahwa pertempuran-pertempuran itu sebagian besar telah dilakukan ummat Islam yang merasa wajib menurut hukum agamanya untuk mempertahankan kemerdekaan negara dan agamanya.

d.Bahwa di dalam menghadapi sekalian kejadian-kejadian itu belum mendapat perintah dan tuntutan yang nyata dari Pemerintah Republik Indonesia yang sesuai dengan kejadian-kejadian tersebut.

Memutuskan:

1.Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia supaya menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sepadan terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan agama dan Negara Indonesia, terutama terhadap fihak Belanda dan kaki tangan.

2.Supaya memerintahkan melanjutkan perjuangan bersifat “sabilillah” untuk tegaknya Negara Republik Indonesia Merdeka dan Agama Islam. 

….

Demikian isi seruan Resolusi Jihad NU seperti dimuat di surat kabar Kedaulatan Rakyat. Namun dalam penyampaiannya –mungkin sesuai perkembangan kondisi– di lapangan seringkali terjadi penekanan dengan mencantumkan kalimat “fardhu ‘ain” dan sebagainya. Satu misal, seperti diungkap Agus Sunyoto dalam, “Resolusi Jihad NU dan Perang 4 Hari di Surabaya” (2016) yang menyertakan kalimat: “Berperang menolak dan melawan pendjadjah itoe Fardloe ‘ain (jang haroes dikerdjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempoean, anak-anak, bersendjata ataoe tidak) bagi jang berada dalam djarak lingkaran 94 km dari tempat masoek dan kedoedoekan moesoeh. Bagi orang-orang jang berada di loear djarak lingkaran tadi, kewadjiban itu djadi fardloe kifajah (jang tjoekoep, kalaoe dikerdjakan sebagian sadja)…

Setelah itu, melalui konsul-konsul NU yang hadir dalam rapat besar NU di Jl Bubutan tersebut, seruan Resolusi Jihad disebarkan ke seluruh warga NU khususnya, dan terhadap ummat Islam pada umumnya, di seluruh pelosok Jawa dan Madura.

Dampak dari seruan itu ternyata memiliki pengaruh yang luar biasa dalam memompa semangat ummat Islam khususnya, untuk berjuang mengangkat senjata melawan kedatangan Belanda yang membonceng pada pasukan Inggris (Sekutu) selang beberapa hari setelah diserukannya Resolusi Jihad –yakni pada 25 Oktober 1945. Pondok-pondok pesantren dan kantor-kantor NU dari tingkat Cabang sampai Ranting segera menjadi markas Hizbullah yang menghimpun para pemuda, terutama kaum santri yang rela berjuang dengan semangat tinggi meski dengan persenjataan yang sangat terbatas. Di antaranya juga, dampak dari Resolusi Jihad ini telah menyebabkan perang rakyat selama 4 kali di Surabaya sebelum akhirnya pecah pertempuran paling mengerikan pada 10 November 1945 sebagai dampak dari terbunuhnya Jenderal Inggris, AWS Mallaby. (SM)

 

0 Comments:

Posting Komentar

Tag Terpopuler