Alhamdulillahirobbil Alamin,
Kami sangat bersyukur sejak keberangkatan kami hingga saat ini kami tiba kembali di MI Sururiyah, rombongan study tour madrasah tidak mengalami kendala apapun, baik kesehatan ataupun kendala dalam perjalanan.
Adapun beberapa tempat lokasi yang kami kunjungi semuanya menyambut dengan hangat atas kedatangan MI Sururiyah. Insya Allah silaturrahmi ini bisa menghasilkan sebuah kerjasama yang dapat memajukan madrasah serta meningkatkan mutu pendidikan yang ada di madrasah khususnya.
Beberapa lokasi Wisata yang kami kunjungi diantaranya :
- Taman Celosia
- Lawang Sewu
DESKRIPSI SINGKAT OBJEK WISATA.
- Taman Celosia
Taman Bunga Celosia didirikan oleh seorang pelopor muda pertanian tahun 2017. Taman Bunga Celosia dibangun dengan konsep kekinian taman bunga, spot foto, wahana permainan dan cafe garden (kuliner). Wisata ini cocok untuk semua usia mulai dari anak, remaja, dewasa, maupun lansia. Terdapat ratusan jenis bunga hias. Melayani penjualan bunga hias dalam bentuk pot yang terletak berdampingan wisata Taman Bunga Celosia. Wisata mulai dibuka pada pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Fasilitas yang terdapat di Taman Bunga Celosia yaitu tempat parkir dengan luas 15.000 m2.
Dapat menampung 200 bus, 400 mobil pribadi dan 2000 sepeda motor. Cukup
membayar HTM weekday Rp 20.000, weekend Rp 25.000 perorang pada loket
utama. Wisata dengan luas 8,6 hektar ini terdapat spot foto seperti
Little Italia, Little Korea, Dermaga Putih, Taman Bunga, White Marine
Park, dan masih banyak spot lainnya. Di dalam Taman Bunga Celosia juga terdapat Cafe Garden Celosia dengan nuansa yang rilex menikmati menu Cafe Garden Celosia dan pemandangan berbagai gunung.
- Lawang Sewu
Bangunannya dirancang oleh Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam dengan ciri dominan berupa elemen lengkung dan sederhana. Bangunan di desain menyerupai huruf L serta memiliki jumlah jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara. Karena jumlah pintunya yang banyak maka masyarakat menamainya dengan Lawang Sewu yang berarti seribu pintu.
Selain desain bangunanya yang unik, Lawang Sewu memiliki ornamen kaca patri pabrikan Johannes Lourens Schouten. Kaca patri tersebut bercerita tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim serta kejayaan kereta api. Ragam hias lainnya pada Lawang Sewu antara lain ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil di puncak menara air yang dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan perunggu.
Saat ini Gedung Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang menyajikan beragam koleksi dari masa ke masa perkeretaapian di Indonesia. Koleksi yang dipamerkan antara lain: koleksi Alkmaar, mesin Edmonson, Mesin Hitung, Mesin Tik, Replika Lokomotif Uap, Surat Berharga dan lain-lain. Lawang Sewu menyajikan proses pemugaran gedung Lawang Sewu yang terdiri dari foto, video, dan material restorasi. Mendekati pintu keluar, terdapat perpustakaan berisikan buku-buku tentang kereta api.
Selain menjadi tempat wisata sejarah, Gedung Lawang Sewu juga dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dll.
Sejarah :
- Sejak bulan Juli 1907 digunakan sebagai Kantor Pusat Administrasi NIS.
- Pada tahun 1942-1945 Lawang Sewu diambil alih oleh Jepang dan digunakan sebagai Kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang)
- Tahun 1945 menjadi Kantor Eksploitasi Tengah DKARI (Djawatan Kereta Api Republik Indonesia).
- Tahun 1946 dipergunakan sebagai markas tentara Belanda sehingga kegiatan perkantoran DKARI pindah ke bekas kantor de Zustermaatschappijen.
- Setelah pengakuan kedaulatan RI tahun 1949 digunakan Kodam IV Diponegoro
- Pada tahun 1994 gedung ini diserahkan kembali kepada kereta api (Perumka) yang kemudian statusnya berubah meniadi PT Kereta Api Indonesia (Persero).
- Pada tahun 2009 dilaksanakan restorasi oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero)
- 5 Juli 2011 dilakukan peresmian Purna Pugar Cagar Budaya Gedung A Lawang Sewu
0 Comments:
Posting Komentar